pupuk organik cair terbaik agroben indonesia

Panduan Budidaya Bawang Putih

Panduan Budidaya Bawang Putih

Panduan Budidaya Bawang Putih Yang Perlu Anda Ketahui Untuk Mendapatkan Hasil Maksimal

Bawang putih merupakan komoditas tanaman budidaya yang penting bagi masyarakat Indonesia mengingat jumlah dan pemanfaatannya yang sangat banyak. Selain dapat dimanfaatkan sebagai bahan penyedap makanan hampir di setiap masakan, bawang putih juga digunakan sebagai obat.

Umbi bawang putih dapat digunakan untuk membantu menurunkan tekanan darah tinggi, sakit kepala, wasir, susah buang air besar, memar, influenza, dan lain – lain. Keadaan ini membawa dampak terhadap tingginya nilai ekonomis bawang putih di mata masyarakat Indonesia.

Syarat Tumbuh Bawang Putih

Bawang putih dapat tumbuh pada berbagai ketinggian tempat bergantung kepada varietas yang digunakan. Daerah penyebaran bawang putih di Indonesia yaitu Sumut, Jabar, Jateng, Jatim, Bali, Lombok dan NTT. Daerah tersebut merupakan tempat yang sesuai dengan bawang puih. sehingga daerah-daerah tersebut sampai saat ini merupakan daerah penghasil bawang putih. Luas pananaman yang paling besar ada pada ketinggian di atas 700 meter.

Produksi per satuan luas di dataran tinggi lebih besar dari pada di dataran rendah. Beberapa varietas ada yang cocok ditanam di dataran rendah. Di dataran medium, daerah penanaman bawang putih terbaik berada pada ketinggian 600 m dpl (di atas pemukaan laut). Varietas bawang putih dataran tinggi kurang baik apabila ditanam di dataran rendah begitu pula sebaliknya.

Baca Juga: Cara Budidaya Bawang Merah Yang Tepat Untuk Hasil Yang Maksimal

Syarat Dan Kebutuhan Benih

Syarat minimal benih agar tanaman bawang putih dapat tumbuh dengan baik dan serentak adalah sebagai berikut:

  1. Ukuran benih seragam;
  2. Bebas hama dan penyakit;
  3. Kemurnian varietasnya terjamin;
  4. Benih bernas (berat siung sekitar 1,5-3,0 gram);
  5. Sudah melewati masa dormansi Kebutuhan benih bawang putih sangat ditentukan oleh ukuran benih dan jarak tanam yang diaplikasikan di lapang.

Sebagai gambaran adalah penggunaan benih dengan berat benih bawang putih 3 gram per siungnya, ditanam dengan jarak tanam 15 x 20 cm. jumlah benih yang dibutuhkan sekitar 240.000 – 300.000 siung, sehingga untuk 1 hektar tanaman diperlukan 720 – 900 kg benih bawang putih. Sedangkan penggunaan benih berukuran rata-rata 1,5 gram dan jarak tanam 15 x 12,5 cm, jumlah benih yang dibutuhkan sekitar 400.000 – 550.000 atau setara 600 – 825 kg benih.

Sebelum ditanam, umbi bawang putih yang telah disiapkan harus dirumih (dipisahkan siungnya). Siung – siung inilah yang nantinya akan digunakan sebagai benih bawang putih. Setelah dirumih, sebaiknya benih direndam dengan fungisida atau trichoderma cair 10 cc/l air selama 10 menit sesuai dosis yang dianjurkan. Hal ini dilakukan untuk mencegah serangan patoogen tular tanah atau jamur Fusarium. Selain itu benih dapat direndam dengan ZPT (Zat Pengatur Tumbuh) perangsang pertumbuha akar dan tunas seperti auksin dan giberelin.

Periapan Lahan

Lahan yang digunakan untuk menanam bawang putih adalah lahan-lahan yang memiliki tekstur lempung berpasir dengan tekstur yang gembur. Untuk menghasilkan tanaman yang baik, bawang putih akan baik jika ditanaman pada tanah yang bertekstur gembur dan porous. jika dibandingkan dengan tanah yang, berat seperti liat atau lempung, karena kondisi tanah yang porous menstimulasi perkembangan akar sehingga serapan unsur hara akan berjalan dengan baik.

Persiapan lahan dilakukan dengan membersihkan permukiman Lahan yang digunakan untuk menanam bawang putih. adalah lahan-lahan yang memiliki tekstur lempung berpasir dengan tekstur yang gembur. Tekstur tanah yang ringan, gembur dan porous dapat menghasilkan tanaman bawang putih yang lebih baik jika dibandingkan dengan tanah yang berat. seperti liat atau lempung, karena kondisi tanah yang porous menstimulasi perkembangan akar sehingga serapan unsur hara akan berjalan dengan baik. Persiapan lahan dilakukan dengan membersihkan permuk

Pemupukan Dasar

Pada budidaya tanaman pangan ataupun hortikultura termasuk didalamnya bawang putih pemupukan harus meliputi empat tepat, yaitu tepat dosis, tepat cara, tepat waktu dan tepat jenis, karena pemupukan yang tepat merupakan faktor penting untuk meningkatkan hasil panen. Pupuk yang digunakan dalam budidaya bawang putih meliputi pupuk organik dan anorganik. Pemupukan dasar diberikan bersamaan saat oleh lahan, jenis pupuk yang diberikan adalah pupuk organik dengan dosis 10 ton/ha, dan SP 36 300-500 kg/ha.

Cara pemberian pupuk organik adalah dengan cara disebar dan diaduk hingga merata pada lapisan olah, dan pemberian pupuk SP 36 adalah seluruh dosis disebar secara merata dipermukaan tanah. Sedangkan pertanaman bawang putih di lahan yang mempunyai jenis tanah andosol marginal kebutuhan pupuk organik akan lebih besar lagi yaitu 1 kg/lubang tanam.

Penanaman

Yang harus diperhatikan saat menanam Bawang Putih adalah posisi peletakan benih, dimana posisi titik tumbuh harus diletakkan di atas agar pertumbuhan bawang putih dapat optimal. Jarak tanam yang digunakan adalah 10 x15 cm untuk benih dengan berat sekitar 1,5 gram atau 15 x 12,5 cm. Untuk benih yang lebih besar bisa menggunakan jarak tanam yang lebih besar untuk mengoptimalkan pertumbuhan umbi dalam tanah. Benih yang digunakan sebaiknya berukuran seragam dengan kedalaman tanam sekitar 2 -3 cm.

Pemupukan

Kegiatan pemupukan menambahkan unsur hara kedalam tanah untuk memperbaiki kesuburan tanah, tujuannya adalah untuk menyediakan unsur hara yang dapat diserap untuk pertumbuhan tanamana. Pada tanaman bawang putih terdapat pemupukan susulan yaitu pemupukan susulan I pada bawang putih diberikan pada saat tanaman berumur 15 HST (hari setelah tanam) dengan dosis pupuk urea 200 kg/ha dan NPK 100kg/ha.

Pemupukan susulan II diberikan pada umur 35 HST dengan dosis urea 100 kg/ha dan NPK 200kg/ha, dan pemupukan susulan III diberikan saat tanaman berumur 50-55 HST dengan dosis pupuk NPK sebanyak 300 kg/ha, cara pemberian pupuk susulan I, II dan III dengan cara dibenamkan dala larikan diantara barisan tanaman.

Pada saat musim kemarau setelah pemupukan dilakukan pemberian air dengan cara di leb (genangi) secukupnya. Untuk memkasimalkan penyaluran pupuk, kami PT. Agroben Indonesia punya produk yang namanya Bio Stimulan + Vitamin G14 Berfungsi mengatur dan membantu penyaluran pupuk sehingga dapat menstabilkan pertumbuhan pada tanaman.

Baca Juga: Mengeringnya Daun Pada Tanaman Akibat Kelebihan Pestisida & Solusinya

Pengairan

Pada fase awal pertumbuhan tanaman bawang putih memerlukan ketersediaan air yang cukup, penyiraman atau pengairan sebaiknya dilakukan 2-3 hari sekali, sedangkan didataran tinggi pengairan diberikan sampai dengn 3 kali setiap minggu. Sedangkan pada masa pembentukan tunas sampai pembentukan umbi pengairan dilakukan 7-15 hari sekali,

Pengairan baru diberhentikan pada saat pembentukan umbi maksimal atau 10 hari sebelum panen. Cara pemberian air bisa dilakukan dengan cara penyiraman atau penggenangan (leb). penyiraman dilakukan pada pagi dan sore, yaitu pada saat penguapan air dalam tanah dan suhu udaranya rendah.

Pengendalian Hama Dan Penyakit

Keberhasilan pengendalian OPT sangat tergantung pada identifikasi terhadap jenis OPT yang menyerang. Dengan diketahui jenis OPT yang menyerang akan dapat ditentukan cara pengendalian yang tepat. OPT (Organinisme Pengganggu Tumbuhan) dibagi menjadi 2 yaitu :

  1. Kelompok hama tanaman, yaitu kelompok OPT yang penyebabnya dapat dilihat dengan mata telanjang, serta
  2. Kelompok penyakit tanaman, yaitu kelompok OPT yang penyebabnya tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.

Leave a Comment

Categories
Newsletter

Dignissim dictumst interdum massa morbi viverra vivamus at egestas volutpat.