pupuk organik cair terbaik agroben indonesia

WAJIB TAHU! Begini Cara Mengukur pH Tanah agar Tanaman Subur

ara Mengukur pH Tanah

Tanah adalah media alam yang menjadi salah satu aspek penunjang kehidupan seluruh makhluk hidup, termasuk pula tanaman. Subur atau tidaknya tanah dipengaruhi oleh kandungan unsur hara yang berbeda-beda pada setiap jenis tanah.

Unsur hara yang terkandung dalam tanah secara langsung berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman disamping faktor kemampuan tanaman dalam menyerap zat hara dari dalam tanah. Kemampuan tanaman untuk melakukan proses penyerapan unsur hara juga dipengaruhi oleh faktor utama, yakni tingkat keasaman tanah atau pH.

pH merupakan kependekan dari potensial of hydrogen, sedangkan pH tanah adalah suatu standar pengukuran tingkat keasaman atau kebasaan pada suatu lahan. Dengan mengetahui kadar pH dalam tanah, maka para petani dapat menentukan tanaman apa yang cocok ditanam atau dibudidayakan karena setiap tanaman memiliki karakteristik kebutuhan kadar pH yang berbeda-beda.

Jenis pH Berdasarkan Karakteristik Tanah

Ada tiga jenis pH yang mendasari karakteristik tanah dan biasanya menjadi acuan utama dalam bidang pertanian antara lain :

pH Netral

Tanah dengan pH netral berada pada angka 6,5 hingga 7,8. Tingat keasam-basaan ini merupakan pH ideal kandungan senyawa organik, mikroorganisme, unsur hara dan mineral-mineral dalam kondisi yang optimal.

Biasanya tanah ber- pH netral cocok digunakan untuk bercocok tanam. Beberapa tanaman seperti ubi kayu optimal ditanam pada tanah ber-pH 4,5 hingga 8 dan cabai memerlukan ph tanah antara 5,6 hingga 7,2.

pH Asam

Kadar pH dalam tanah asam biasanya dimiliki oleh tanah gambut yang cenderung mempunyai kandungan hydrogen, aluminium dan belerang tinggi. Pada kondisi asam biasanya tanaman tidak mampu tumbuh dengan baik karena zat hara tidak dapat diserap oleh tumbuhan secara optimal. Untuk mengurangi kadar keasaman tanah kita dapat melakukan dengan pemberian dolomit atau kapur pertanian.

pH Basa

Tanah dengan pH basa lebih banyak mengandung zat kapur dan umumnya terdapat didaerah pesisir pantai. Selain itu tanah basa juga memiliki kandungan ion magnesium, kalsium, kalium, dan natrium lebih tinggi. Kondisi kebasaan yang tinggi tidak baik untuk tanaman. Pengolahan tanah basa agar pH menjadi netral dapat dilakukan dengan pemberian kapur gypsum.

Cara Mengukur pH Tanah dengan Alat

Pengukuran kadar pH dalam tanah hendaknya dilakukan sebelum melakukan cocok tanam, baik tanaman pertanian maupun tanaman perkebunan.

pH Meter

Cara mengetahui ph tanah yang paling akurat adalah menggunakan alat pengukur ph yaitu pH meter. Pengetahuan tentang derajat keasaman tanah (pH tanah ) sangat berperan dalam keberhasilan suatu budidaya tanaman. dengan mengetahui pH tanah, maka petani bisa menentukan skala yang ideal untuk pertumbuhan dan berkembangnya tanaman sehingga kerugian dapat diminimalisir.

Kertas Lakmus

Selain menggunakan ph meter, mengukur ph tanah bisa juga menggunakan kertas lakmus, namun pengukuran menggunakan kertas lakmus memiliki keterbatasan karena angka skala pH tidak dapat diketahui. pengukuran dengan kertas lakmus hanya bisa menentukan apakah tanah tersebut asam, netral atau basa. walaupun demikian kertas lakmus cukup membantu dalam mengetahui kondisi dan sifat tanah.

Apabila tanah atau media tanam memiliki tingkat keasaman tinggi, maka unsur magnesium, kalsium dan fosfor akan terikat secara kimiawi sehingga tidak dapat diserap oleh tanaman. pada kondisi seperti itu unsur alumunium dan mangan akan bersifat racun dan merugikan tanaman. pemberian pupuk tidak akan efektif dan tidak efisien karena unsur hara tidak diserap tanaman.

Untuk mengurangi tingkat keasaman dapat dilakukan pemberian dolomit (kapur pertanian). Pemberian dolomit dengan dosis sesuai kebutuhan dapat dilakukan untuk menyesuaikan nilai ph tanah.

Untuk penambahan jumlah kapur pertanian (dolomit) dapat dilakukan dengan perhitungan sbb:

Bila diketahui pH tanah 4,5, sedangkan kita menginginkan ph 6 maka 6 – 4,5 = 1,5 dengan demikian kebutuhan kapur pertanian (dolomit) yang diberikan adalah : 5,23 ton / ha. penambahan selanjutnya dapat dilakukan lagi setelah 3 – 5 th.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Comment

Categories
Newsletter

Dignissim dictumst interdum massa morbi viverra vivamus at egestas volutpat.